Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Universitas Syiah Kuala mengadakan konferensi akbar IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand Growt Triangle) keempat di Banda Aceh, 9-11 Juni.
"Konferensi ini dihadiri oleh pakar ilmu pengetahuan khususnya ilmu matematika dan statistika dari delapan negara", tutur Dr. Marwan Ramli Koordinator Acara di AAC Dayan Dawood Darussalam Banda Aceh, Senin (9/6).
Marwan menuturkan, konferensi selama tiga hari meliputi presentasi ilmiah, seminar, dan pada hari ketiga peserta berkeliling kota Banda Aceh. Disebutkan, topik yang diangkat meliputi matematika, aplikasi matematika, statistika, pendidikan matematika, pengetahuan komputer dan topik-topik lain yang berhubungan.
"Peneliti, dosen dan mahasiswa bisa sharing. Tidak tertutup kemungkinan juga bila nantinya akan ada pertukaran pelajar antar universitas peserta IMT-GT," tambah Marwan di depan 170 peserta.
Prof Michael R Reed pembicara utama pada konferensi ini sangat mengharapkan agar proses pengajaran ilmu matematika dapat dilakukan seefektif mungkin sehingga para mahasiswa dapat menyiapkan dan menyajikan data dengan lebih baik dan bisa mempergunakannya sebaik mungkin.
"I wish I hope that the ideas about teaching mathematics more effectively so that university students are better prepared how data can be collected and used more", papar Reed yang intinya dia berharap pengajaran matematika disampaikan secara efektif agar mahasiswa dapat lebih baik mempersiapkan data yang dikumpulkan.
Konferensi ini diikuti oleh peserta dari Amerika serikat, Jerman, Malaysia, Lybia, Iran, Qatar, Filipina dan Indonesia sebagai penyelenggara yang menelan Rp 250 juta. Pada mulanya, kegiatan ini pertama di Universitas Sumatera Utara pada Juni 2005. konferensi kedua dan ketiga digelar di Universiti Sains Malaysiapada Juni 2006 dan Desember 2007 lalu. Tujuan konferensi ini untuk meningkatkan kerja sama antar universitas peserta IMT-GT.
Diambil dari http://www.theglobejournal.com/detilberita.php?id=399.
"Konferensi ini dihadiri oleh pakar ilmu pengetahuan khususnya ilmu matematika dan statistika dari delapan negara", tutur Dr. Marwan Ramli Koordinator Acara di AAC Dayan Dawood Darussalam Banda Aceh, Senin (9/6).
Marwan menuturkan, konferensi selama tiga hari meliputi presentasi ilmiah, seminar, dan pada hari ketiga peserta berkeliling kota Banda Aceh. Disebutkan, topik yang diangkat meliputi matematika, aplikasi matematika, statistika, pendidikan matematika, pengetahuan komputer dan topik-topik lain yang berhubungan.
"Peneliti, dosen dan mahasiswa bisa sharing. Tidak tertutup kemungkinan juga bila nantinya akan ada pertukaran pelajar antar universitas peserta IMT-GT," tambah Marwan di depan 170 peserta.
Prof Michael R Reed pembicara utama pada konferensi ini sangat mengharapkan agar proses pengajaran ilmu matematika dapat dilakukan seefektif mungkin sehingga para mahasiswa dapat menyiapkan dan menyajikan data dengan lebih baik dan bisa mempergunakannya sebaik mungkin.
"I wish I hope that the ideas about teaching mathematics more effectively so that university students are better prepared how data can be collected and used more", papar Reed yang intinya dia berharap pengajaran matematika disampaikan secara efektif agar mahasiswa dapat lebih baik mempersiapkan data yang dikumpulkan.
Konferensi ini diikuti oleh peserta dari Amerika serikat, Jerman, Malaysia, Lybia, Iran, Qatar, Filipina dan Indonesia sebagai penyelenggara yang menelan Rp 250 juta. Pada mulanya, kegiatan ini pertama di Universitas Sumatera Utara pada Juni 2005. konferensi kedua dan ketiga digelar di Universiti Sains Malaysiapada Juni 2006 dan Desember 2007 lalu. Tujuan konferensi ini untuk meningkatkan kerja sama antar universitas peserta IMT-GT.
Diambil dari http://www.theglobejournal.com/detilberita.php?id=399.